Tidak seperti sebagian artis, aktor, maupun penulis yang biasanya terlahir dengan bakatnya, seorang sutradara harus mempelajari seni dari pekerjaan yang digelutinya. Melalui apa? yakni melalui :
- Observasi dan tentu saja praktek.
- Sutradara juga bisa belajar dengan cara menonton film-film karya sutradara yang lain.
- Calon sutradara juga bisa belajar dengan memperhatikan cara sutradara lain bekerja di lapangan
- Pengetahuan penyutradaraan juga bisa diperoleh dari membaca buku-buku tentang film atau mengikuti pendidikkan sinematografi bisa berupa kursus atau pendidikan formal
- Satu hal yang pasti, tempat berlatih yang baik bagi calon sutradara adalah industri film itu sendiri. Intinya, terjun langsung dalam dunia film adalah pelatihan terbaik.
Memang
tidak begitu banyak institusi pendidikan yang memfokuskan pada
sinematografi di Indonesia, beberpaa perguruan tinggi diantaranya ada
IKJ (Institut Kesenian Jakarta), ISI (Institut Seni Indonesia)
Jogyakarta, dan Next Academy. Lain halnya kalau broadcasting
(penyiaran), puluhan perguruan tinggi sudah membuka jurusan ini.
Universitas Indonesia, UNPAD Bandung, Univ Moestopo, Sahid, AKOM BSI,
Univ Tarumanagara, dan terakhir Univ Pancasila memiliki jurusan
Broadcasting. Nah kalau tempat kursus diantaranya, School for Brodcast
Media, PPHUI (Usmar Ismail), Diklat TVRI, Broadcast Center UI, dan CMC.
Selain
institusi tadi, sutradara Rudy Soejarwo pernah mengadakan pelatihan
penyutradaraan, juga Pop Corner yg terdiri dari bberapa sineas muda,
terakhir Hanung Bramatyo juga mengadakan semacam pelatihan untu calon
asisten sutradara.
Mengikuti
pendidikan formal atau kursus bukan jalan satu-satunya, seperti yang
diuraikan di atas bahwa ada cara-cara lain. Menonton karya sutradara
lain juga penting dan ini juga dilakukan di perguruan tinggi semisal
yang dilakukan di University of Southern California dan Academy of Motion Picture Arts and Sciences bahkan di Institut Kesenian Jakarta
juga, bahkan menonton menjadi kewajiban mahasiswa. Sutradara Riri Riza
menyukai sesi menonton ini yg diwajibkan di mata kuliah Sejarah Film.
sumber : http://pojokspy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar